Rabu, 25 Maret 2015

Lamunan ( Pemikiran yang tak terucap )

Fatamorgana menyapa.. ia terlihat begitu jelas dan melambai-lambai di atas kasur hitam ditengah jalan..
namun ia muali menghilang ketika mata ini mendekatinya.. seperti mimpi yang terjadi setelah lamumnan itu ada, jadi itu hanya lamunan? bukan itu bukan lamunan, itu hanya pemikiran yang tak terungkap lalu menjadi lamunan. kini yang hijau mulai bergerak, ia tidak bergerak sendiri ia digerakkan oleh ia yang tak terlihat namun terasa, oleh sesuatau yang kita yakini ada namun tak dapat kita lihat. tak lama kemudian tangis dari ia yang hitam turun eh namun tak terlihat hitam.. ya hanya tangisan dari ia yang ingin lewat karena dorongan dari ia yang tak terlihat. lamunan. bukan. pemikiran tak terucap datang dan diam. apa yang kupikirkan aku tak tau. dua nyaawa menghampiriku hanya menengok tanpa bersuara lalu ia bermain dengan yang tak terlihat lagi. aku. tangisan. dan yang tak terlihat kami bersama dalam waktu yang sama dan ruang yang sama. namun bedanya aku hanya aku di satu ruang. tangis dan yang tak terlihat ada dimana-mana menemani semua orang.
aku merasa badanku sudah tak bersahabat dan mata ini hanya perlu tertutup sebentar sebelum memikirkan daun itu lagi nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar