Kamis, 08 Oktober 2015

phantom

Semua itu hanya ilusi. 
Bukan itu bukan ilusi namun semua itu hanya hal yang ingin terllihat. 
Pencitraan? bukan itu hanya topeng. 
Terlalu banyak topeng yang membuatnya tersamar membuatnya terlihat seperti yang sekarang,
namun sepertinya bukan hanya karena hal simpel atau hanya satu dua hal.
Semua ada prosenya, proseslah yang membangun itu semua. 
Jagan berharap lebih terhadap mimpi lalui prosesnyalah yang harusnya kau impikan bukan tujuannya.
Indah, tersenyum lihat semuanya seakan indah dan sudah benar.
Memang benar tidakada yang salah ketika itu semua terjadi karna itu sudah ada di buku kehidupan ( takdir tuhan ) bukan menebak-nebak namun bukan juga menguji keberuntungan yang ada.
Apakah kamu menjadi dirimu sendiri?
Apakah kamu merasa dirimu bukan mereka?
Apakah semua itu kamu tahu ada didirimu?

Senin, 05 Oktober 2015

Bingung

Semua sudah pada tempatnya, pada saatnya, tidak ada yang salah tidak keliru tidak terlambat atau mendahului.
Iya ada yang baru namun ia sepertinya harus cepat berlalu.
Sepi. Tidak. Ini hanya keadaan dimana semua terasa sendiri namun tidak sepi sama sekali.
Bingung. Iya. Yakin bahwa rasa itu terlihat. Sanggat. Apakah itu sebuah kepura-puraan atau memang tak terlihat dimatanya.
Terkadang memang perlu menuju perbatasan terlebih dahulu sebelum berlabuh di tujuan.
pilihan selalu ada namun meilihnya juga selalu sulit.
Keraguan dan kebingungan menjadi satu, membuatku memilih untuk menjauh dan berjalan mundur dengan tenang dan teratur. Dari kamu.
Kenapa?
Aku wanita yang hanya bisa menunggu, namun dengan semua ini terasa aneh rasanya hanya aku yang menunggu. Rasanya hanya aku yang merasakannya.
menghilang. Haruskah aku lakukan itu?
Apakah semua itu hanya ilusi yang kau ciptakan untuku? sengaja? atau tidak?
jika pepatah yang berbicara "bagaikan menebak langit yang abu-abu."

Jumat, 21 Agustus 2015

TIDAK

Semua ini. Yang terjadi ini. Sekarang.
Saya merasakan kegelapan itu menyapa,
namun saya juga yang mengundangnya.
Akankah bidadariku menangis?
Apakah seper hero ku juga akan sama dengan bidadariku?
Aku tak tahu jawabanya jika tidak menyapanya.
Namun rasanya ketakutakanku lebih besar.
Saya kalah. Kalah dengan semua yang belum terlihat. belum terasa. Namun terlalu banyak hal yang terpikirkan akan terjadi.
Rasanya ingin menjadi pembalap atau pelari,
Tetapi berbeda mereka berkompetisi untuk kemenangan.
Saya hanya pergi dari apa yang belum terlihat dan belum terasa.
Kau bertanya apakah saya siap?.Tidak.

Kamis, 02 Juli 2015

it was gone.

jika kamu tanya "bagaimana rasaya melihat itu semua?"
hambar.
ya semua rasanya tak berasa apapun sekarang.
"apa pahit atau manis?"
sudah kujawab. itu sudah tak berasa apapun.
"bagaimana bisa?"
waktu telah memakan semuanya,
"apa ia jatuh?"
tak ada yang jatuh lagi karena itu, karna telah menjadi tekat bahwa mutiara ini hanya akan jatuh jika karna hal penting. bahkan pemakaman belum tentu membuatnya jatuh.
"apa kamu yakin?"
apa kamu percaya padaku?

Rabu, 25 Maret 2015

Lamunan ( Pemikiran yang tak terucap )

Fatamorgana menyapa.. ia terlihat begitu jelas dan melambai-lambai di atas kasur hitam ditengah jalan..
namun ia muali menghilang ketika mata ini mendekatinya.. seperti mimpi yang terjadi setelah lamumnan itu ada, jadi itu hanya lamunan? bukan itu bukan lamunan, itu hanya pemikiran yang tak terungkap lalu menjadi lamunan. kini yang hijau mulai bergerak, ia tidak bergerak sendiri ia digerakkan oleh ia yang tak terlihat namun terasa, oleh sesuatau yang kita yakini ada namun tak dapat kita lihat. tak lama kemudian tangis dari ia yang hitam turun eh namun tak terlihat hitam.. ya hanya tangisan dari ia yang ingin lewat karena dorongan dari ia yang tak terlihat. lamunan. bukan. pemikiran tak terucap datang dan diam. apa yang kupikirkan aku tak tau. dua nyaawa menghampiriku hanya menengok tanpa bersuara lalu ia bermain dengan yang tak terlihat lagi. aku. tangisan. dan yang tak terlihat kami bersama dalam waktu yang sama dan ruang yang sama. namun bedanya aku hanya aku di satu ruang. tangis dan yang tak terlihat ada dimana-mana menemani semua orang.
aku merasa badanku sudah tak bersahabat dan mata ini hanya perlu tertutup sebentar sebelum memikirkan daun itu lagi nanti.

Selasa, 10 Februari 2015

Angin.

kini aku memilih mengamati sesekali daun itu aku pohonnya mengapa harus mengamati satu daun saja daunku banyak. Banyak tunas cabang pohon yang hendak ku kembangkan dan ku tumbuhkan daunya juga.

"Daun" itu. Akan kubirkan dia mengering dengan sendirinya kemudian terbawa angin dengan lantunanya dia menari mengikutinya, pasti akan bertemu dengan nasibnya yaitu jatuh entah di tanah atau di air atau dimana saja nanti angin dan takdir akan membawanya.

Rasa sayang yang tumbuh kubiarkan ada tanpa harus aku pusing bagaimana terhadap rasa yang ada ini. aku kamu dan angin. Aku hanya akan menunggu apa yang akan terjadi padaku padamu dan nanti suatu saat bagaimana dan kemana angin itu membawamu.