Selasa, 10 Februari 2015

Angin.

kini aku memilih mengamati sesekali daun itu aku pohonnya mengapa harus mengamati satu daun saja daunku banyak. Banyak tunas cabang pohon yang hendak ku kembangkan dan ku tumbuhkan daunya juga.

"Daun" itu. Akan kubirkan dia mengering dengan sendirinya kemudian terbawa angin dengan lantunanya dia menari mengikutinya, pasti akan bertemu dengan nasibnya yaitu jatuh entah di tanah atau di air atau dimana saja nanti angin dan takdir akan membawanya.

Rasa sayang yang tumbuh kubiarkan ada tanpa harus aku pusing bagaimana terhadap rasa yang ada ini. aku kamu dan angin. Aku hanya akan menunggu apa yang akan terjadi padaku padamu dan nanti suatu saat bagaimana dan kemana angin itu membawamu.